Makhluk Itu Yang Aku Sebut Sebagai Kenangan


Sejauh mana aku melemparkan makhluk itu??
Cukup jauhkah rasanya...
Dan mungkin telah terjatuh berderai berdebu..
Dan lebih baik lagi melepuh terbakar dalam Sahara..
Atau meradang dingin, dan mati sepi di tanah putih di bumi selatan...

Itu harap ku,,
Makhluk yang aku sebut kenangan itu sebaiknya pergi menyepi..
Ini adalah catatan tanpa nama tentang mu..

Namun,, usaha itu berdarah merah muda..
Terlalu lembut..
Dan pada akhirnya..
Makhluk itu senantiasa bergelantung dalam pigura di tembok hitam membeku..
Membantai... seraya menyeringai dengan santai..

Fakta bias makna ku.. yang rapuh dan gontai..
Tidak mampu melemparnya jauh..
Tidak juga jatuh ia berderai berdebu...
Tidak di sahara,, Apalagi di tanah bumi selatan..
Dan Ia tiada pernah pergi jauh menyepi..
Bahkan satu detakan nadi..

Ini kebodohan.. atau lugunya hati...
Makhluk itu.. yang aku sebut sebagai kenangan ..
Masih berirama dan menari dengan angkuhnya...

© 2011 Sejuta Kisah Untuk Satu Nama, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena