Bulan… Bias cahaya melukis malam jadi taman. Kubayangkan kau di sini,
di pangkuan. Memetik angin mendawaikan lagu, seirama detak jantung
memperjelas rindu. Pemandangan selalu lebih indah, ketika tatap matamu
bersinar di pangkuanku. Mungkin kau titipkan kerling matamu pada embun.
Kukecup keningmu pada setangkai kuntum…
Jarak…
Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling indah ketika
kamu tak di sisiku. Suaramu musik yang membebaskan aku dari sepi.
Gemuruh…
Aku dengar ombak di kejauhan, bagai jantung berdebar memecah sunyi.
Memenuhi teluk hatiku dengan gemuruh laut yang tak pernah henti. Sebab
hanya rindu mampu menyempurnakan percakapan kita, yang kadang tak bisa
diakhiri dengan sapaan.
Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang. Di balik cerahnya
bintang, kaukah yg mengarahkan kompas hatiku? Untuk kutemukan doamu yang
kau titipkan pada langit jauh. Jejak jejakmu melindungi setiap
kenangan, menciptakan bayangan yang berjaga di lensa mata. Sungguh, aku
rindu kamu…