Kita Lukis ! Dan Kita Nikmati "Di sana"


Saat cahaya pertama menyentuh tirai jendela di kamar itu
Udara sejuk mengiring hangatnya fajar memasuki celah-celah kelam yang semakin terang
Tepat saat itu yang ku tatap adalah pagi indah yang cerah
Rumput yang basah, dengan sentuhan embun yang perlahan mengalah
Hijaunya yang menjadi kuning, serentak berpapasan dengan aroma pagi yang menghilang
Inilah cerita kamar itu dengan kebaikan pagi yang penuh warna terang

Tiba sejenak, saat aku mengalami hal tersulit dalam menyelesaikan bait-bait ini
Mulailah ku dengar suara bisik saxofone tua, dengan irama klasik yang tumpah
Ketenangannya, menjadi hadiah indah dari Tuhan untukku
Saat aku menyelesaikannya, pahamilah, ini hati dengan cerita yang sama dengan kamar itu
Dulu aku menyebutnya, kamar yang penuh dengan tawa riang dari kesunyian

Mengenalmu, adalah cahaya pertama di hati
Pelan kau berjalan, menggerogoti logika ku yang santun menemui bagian terluar hati
Kau ketuk, dengan salam keceriaan yang jadikan mu sungguh berharga penuh makna
Kau basuh luka yang dulu, dengan cinta yang tidak kuyup ku rasa
Menghiasi taman tua kumuh dengan bunga musim semi yang lebih indah dari fatamorgana
Inilah cerita tentang hati yang jatuh pada satu cinta, berselimut kebahagiaan sang pemimpi senja

Lukislah cinta ini, dengan hal yang terindah dari apa yang pernah ada
Dari titik pertama kuas itu menyentuh kanvas hidup
Hingga Titik terakhir dari lukisan takdir ini terselesaikan
Jadikanlah aku teman setia mu di Surga
Kita nikmati pameran lukisan cinta ini disana
Semoga saja.............................


Sep. 21 Febuari 2012.

© 2011 Sejuta Kisah Untuk Satu Nama, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena